Analisis Hubungan Antara Tingkat Ketidakteraturan Gigi dan Bentuk Rugae Palatina Menggunakan Model Studi Gigi Permanen Berjejal
DOI:
https://doi.org/10.33096/smj.v7i02.196Keywords:
ketidakteraturan gigi, gigi permanen, bentuk rugae palatina, maxillary irregularity indexAbstract
Pendahuluan: Gigi berjejal merupakan suatu kondisi ketidakteraturan gigi geligi yang disebabkan oleh ketidakharmonisan ukuran lengkung rahang dan gigi, yang termasuk dalam malrelasi umum pada pasien kedokteran gigi. Bentuk rugae palatina juga dapat dipengaruhi oleh genetik, ras, posisi lidah, pergerakan gigi, dan kebiasaan buruk. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat ketidakteraturan gigi pada model studi gigi permanen berjejal terhadap bentuk rugae palatina. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan model studi gigi permanen rahang atas sebanyak 50 model studi. Tingkat ketidakteraturan gigi permanen berjejal dinilai menggunakan Maxillary Irregularity Index dan dikategorikan menjadi ideal, mild, moderate, severe, dan extreme. Sedangkan bentuk rugae palatina dianalisis sesuai dengan klasifikasi bentuk oleh Thomas dan Kotze (1983) yang terdiri dari sirkular, lurus, bergelombang, kurva, dan unifikasi. Pemilihan bentuk rugae palatina diambil yang dominan. Kemudian data dianalisis menggunakan uji regresi linier sederhana. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk rugae palatina dengan prevalensi terbanyak yaitu lurus diikuti dengan bergelombang, unifikasi, kurva, dan sirkuler. Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana menunjukkan nilai P-Value/Sig. 0,911 (p>0,05). Kesimpulan: Tidak terdapathubungan tingkat ketidakteraturan gigi pada model studi gigi permanen berjejal terhadap bentuk rugae palatina.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Sinnun Maxillofacial Journal

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



















