Sinnun Maxillofacial Journal
https://e-jurnal.fkg.umi.ac.id/index.php/sinnunmaxillofacial
<p><strong>Sinnun Maxillofacial Journal</strong> is a publication of scientific work in the field of dentistry in a broad sense such as periodontic, pedodontic, conservative dentistry, endodontic, dental material, oral biology, oral and maxillofacial surgery, prosthodontic, orthodontic, dental radiology, dental medicine and community dentistry. In addition, the Journal was first established since 2019 by the Institute of Study and Management Center Journal of the Faculty of Dentistry Universitas Muslim Indonesia located in Makassar, South Sulawesi. Sinnun Maxillofacial Journal published on April and October with<strong> <a href="http://u.lipi.go.id/1570502827">E-ISSN 2714-5646</a>.</strong> This journal has also collaborated with <strong>Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) </strong>in terms of assisting the advancement of dental health and disseminating research results. </p>Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesiaen-USSinnun Maxillofacial Journal2715-260XKarakterisasi Kekerasan Mikro Berdasarkan Variasi Ketebalan Resin Komposit Bulk-Fill dengan Polimerisasi Light Emitting Diode
https://e-jurnal.fkg.umi.ac.id/index.php/sinnunmaxillofacial/article/view/219
<p style="font-weight: 400;"><strong>Pendahuluan:</strong> Resin komposit <em>bulk-fill</em> menjadi salah satu material restoratif yang banyak digunakan karena kemudahan aplikasi dalam lapisan tebal dan waktu kerja yang lebih efisien. Namun demikian, perbedaan ketebalan lapisan resin dapat memengaruhi efektivitas polimerisasi, yang pada akhirnya berdampak pada kekerasan mikro sebagai salah satu indikator keberhasilan restorasi. <strong>Tujuan Penelitian: </strong>Untuk menganalisis karakteristik kekerasan mikro resin komposit <em>bulk-fill </em>pada berbagai ketebalan setelah dilakukan polimerisasi menggunakan <em>light emitting diode</em>(LED). <strong>B</strong><strong>ahan dan Metode:</strong> Sampel resin komposit <em>bulk-fill</em> dibuat dalam beberapa variasi ketebalan (2,4 dan 6 mm), kemudian dilakukan penyinaran LED dengan intensitas cahaya 1000mW/cm², pada jarak 2 mm selama 20 detik. Total 9 spesimen dilakukan pengukuran kekerasan mikro menggunakan <em>Vickers microhardness test</em> dengan beban uji 100gram selama 15 detik. Analisis statistik menggunakan uji ANOVA <em>one</em>-<em>way</em>, dengan nilai p<0,05. <strong>Hasil: </strong>Adanya penurunan nilai kekerasan mikro seiring bertambahnya ketebalan resin (2 mm = 60,63; 4 mm = 42,6; 6 mm = 38,3), dengan perbedaan yang signifikan (p=0,032). Temuan ini menegaskan bahwa meskipun resin komposit <em>bulk-fill</em>dirancang untuk aplikasi dalam lapisan tebal, efektivitas polimerisasi tetap dipengaruhi oleh variasi ketebalan dan intensitas penyinaran LED. <strong>Kesimpulan: </strong>Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketebalan resin komposit <em>bulk-fill</em> berpengaruh signifikan terhadap nilai kekerasan mikro setelah dilakukan polimerisasi menggunakan LED <em>curing</em>. Peningkatan ketebalan resin komposit <em>bulk-fill</em> terbukti menyebabkan penurunan nilai kekerasan mikro secara bermakna.</p>Ridhayani HattaTari TariMedinda AisyahDede ArsistaRuni OktayaniIchwanul Muslim
Copyright (c) 2025 Sinnun Maxillofacial Journal
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-10-312025-10-31702657210.33096/smj.v7i02.219Vakuolisasi Sitoplasma Sel Epitel Mukosa Mulut sebagai Parameter Perubahan Seluler pada Perokok
https://e-jurnal.fkg.umi.ac.id/index.php/sinnunmaxillofacial/article/view/191
<p style="font-weight: 400;"><strong>Pendahuluan</strong>: Merokok merupakan faktor risiko utama berbagai penyakit dan dapat menyebabkan kematian akibat kandungan zat karsinogenik yang dapat merusak DNA serta menimbulkan efek sitotoksik. Salah satu parameter yang dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan DNA adalah vakuolisasi sitoplasma. <strong>Tujuan Penelitian: </strong>Menganalisis perbedaan jumlah sel epitel mukosa mulut yang mengalami vakuolisasi sitoplasma antara perokok dan non-perokok, serta membandingkan pengaruh jenis rokok yang digunakan. <strong>B</strong><strong>ahan dan Metode:</strong> Penelitian observasional analitik dengan desain <em>cross-sectional</em> ini melibatkan 60 responden, terdiri atas 30 perokok dan 30 non-perokok. Pemeriksaan sel dilakukan menggunakan sitologi eksfoliatif dengan pewarnaan Papanicolaou. Data dianalisis secara statistik dengan tingkat signifikansi 0,05. <strong>H</strong><strong>asil: </strong>Terdapat perbedaan bermakna jumlah sel dengan vakuolisasi sitoplasma antara kelompok perokok dan non-perokok (p < 0,05). Namun, tidak ditemukan perbedaan bermakna dalam jumlah sel dengan vakuolisasi sitoplasma antara perokok rokok putih, rokok kretek, rokok elektrik, maupun kombinasi rokok konvensional dan elektrik (p > 0,05). <strong>Kesimpulan: </strong>Merokok berhubungan dengan peningkatan vakuolisasi sitoplasma pada sel epitel mukosa mulut, yang menandakan adanya kerusakan sel akibat paparan asap rokok. Semua jenis rokok yang digunakan memiliki potensi serupa dalam menimbulkan efek sitotoksisitas pada mukosa mulut.</p>Syifa LuthfiyahPretty TrisfilhaJanti Sudiono
Copyright (c) 2025 Sinnun Maxillofacial Journal
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-10-312025-10-31702738210.33096/smj.v7i02.191Daya Hambat Produk Komersial Obat Kumur Jahe (Zingiber officinale) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Porphyromonas gingivalis ATCC 33277
https://e-jurnal.fkg.umi.ac.id/index.php/sinnunmaxillofacial/article/view/195
<p style="font-weight: 400;"><strong>Pendahuluan:</strong> Periodontitis merupakan peradangan pada jaringan pendukung gigi (jaringan periodontal) yang dapat menyebabkan kerusakan progresif pada <em>gingiva, </em>ligamen periodontal dan tulang alveolar. <em>Porphyromonas gingivalis</em> sebagai bakteri anaerob obligat gram negatif yang sering ditemukan pada biofilm di <em>sulcus subgingiva,</em> merupakan salah satu patogen utama penyebab periodontitis. Penggunaan obat kumur <em>chlorhexidine</em> 0,2% sebagai terapi penunjang untuk perawatan periodontitis masih terkendala efek samping sehingga perlu dicari alternatif dari bahan alami. Data penelitian terkait penggunaan produk komersial obat kumur yang mengandung bahan alami jahe (<em>Zingiber officinale</em>) untuk menghambat pertumbuhan bakteri <em>Porphyromonas gingivalis</em> masih sangat terbatas. <strong>Tujuan Penelitian: </strong>menganalisis daya hambat produk komersial obat kumur jahe (<em>Zingiber officinale</em>) terhadap pertumbuhan bakteri <em>Porphyromonas gingivalis</em> ATCC 33277. <strong>Bahan dan Metode:</strong>penelitian <em>true experimental laboratorium</em> secara i<em>n vitro </em>dengan desain <em>post test only with control group </em>menggunakan metode difusi kertas cakram. Kelompok perlakuan, yaitu produk komersial obat kumur jahe (<em>Zingiber officinale</em>) dengan obat kumur <em>chlorhexidine</em> 0,2% sebagai kelompok kontrol positif. <strong>Hasil: </strong>rerata diameter zona hambat pertumbuhan bakteri<em> Porphyromonas gingivalis </em>ATCC 33277 oleh produk komersial obat kumur herbal jahe (<em>Zingiber officinale</em>) dan <em>chlorhexidine</em> 0,2% secara berurutan adalah 1,25 mm dan 3,16 mm. Analisis <em>independent T-test</em> menunjukkan perbedaan signifikan (<em>p</em><0,05) daya hambat bakteri <em>Porphyromonas gingivalis</em> antara produk komersial obat kumur herbal jahe (<em>Zingiber officinale</em>) dengan <em>chlorhexidine </em>0,2%. <strong>Kesimpulan: </strong>produk komersial obat kumur herbal jahe (<em>Zingiber officinale</em>) terbukti memiliki daya hambat pertumbuhan bakteri<em> porphyromonas gingivalis </em>ATCC 33277 namun lebih rendah signifikan bila dibandingkan dengan <em>chlorhexidine </em>0,2% sebagai kontrol positif.</p>Ratih WidyastutiSabrina SaputriSinta Deviyanti
Copyright (c) 2025 Sinnun Maxillofacial Journal
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-10-312025-10-31702839710.33096/smj.v7i02.195Analisis Hubungan Antara Tingkat Ketidakteraturan Gigi dan Bentuk Rugae Palatina Menggunakan Model Studi Gigi Permanen Berjejal
https://e-jurnal.fkg.umi.ac.id/index.php/sinnunmaxillofacial/article/view/196
<p style="font-weight: 400;"><strong>Pendahuluan: </strong>Gigi berjejal merupakan suatu kondisi ketidakteraturan gigi geligi yang disebabkan oleh ketidakharmonisan ukuran lengkung rahang dan gigi, yang termasuk dalam malrelasi umum pada pasien kedokteran gigi. Bentuk <em>rugae palatina</em> juga dapat dipengaruhi oleh genetik, ras, posisi lidah, pergerakan gigi, dan kebiasaan buruk. <strong>Tujuan Penelitian: </strong>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat ketidakteraturan gigi pada model studi gigi permanen berjejal terhadap bentuk <em>rugae palatina</em>. <strong>Bahan dan </strong><strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan metode <em>cross-sectional </em>dengan model studi gigi permanen rahang atas sebanyak 50 model studi. Tingkat ketidakteraturan gigi permanen berjejal dinilai menggunakan <em>Maxillary Irregularity Index </em>dan dikategorikan menjadi ideal, <em>mild, moderate, severe, </em>dan <em>extreme</em>. Sedangkan bentuk <em>rugae palatina</em> dianalisis sesuai dengan klasifikasi bentuk oleh Thomas dan Kotze (1983) yang terdiri dari sirkular, lurus, bergelombang, kurva, dan unifikasi. Pemilihan bentuk <em>rugae palatina</em> diambil yang dominan. Kemudian data dianalisis menggunakan uji regresi linier sederhana. <strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk <em>rugae palatina</em> dengan prevalensi terbanyak yaitu lurus diikuti dengan bergelombang, unifikasi, kurva, dan sirkuler. Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana menunjukkan nilai <em>P-Value/Sig. </em>0,911 (p>0,05). <strong>Kesimpulan: </strong>Tidak terdapathubungan tingkat ketidakteraturan gigi pada model studi gigi permanen berjejal terhadap bentuk <em>rugae palatina.</em></p>Sari KurniawatiNur Masita SilvianaFidya FidyaSalma Hanifatuz Zulfa
Copyright (c) 2025 Sinnun Maxillofacial Journal
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-10-312025-10-317029810510.33096/smj.v7i02.196Implementasi Permainan Ular Tangga Terhadap Pengetahuan Menyikat Gigi pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar
https://e-jurnal.fkg.umi.ac.id/index.php/sinnunmaxillofacial/article/view/198
<p style="font-weight: 400;"><strong>Pendahuluan: </strong>Setiap tahun, jumlah masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia meningkat, terutama karena praktik kebersihan gigi yang buruk. Menggunakan teknik yang tepat saat menyikat gigi adalah cara yang baik untuk meningkatkan kebersihan gigi. <strong>Tujuan Penelitian: </strong>Melalui penggunaan permainan ular tangga yang dimodifikasi, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas V SDN 10 Sungai Sapih Padang tentang teknik menyikat gigi yang benar. <strong>Bahan dan Metode:</strong> <em>Purposive sampling</em> digunakan untuk memilih 21 siswa sebagai sampel dalam penelitian ini, dengan desain pre-test post-test satu kelompok. Kuesioner yang diberikan sebelum dan sesudah intervensi media yang melibatkan permainan ular tangga digunakan untuk mengumpulkan data. <strong>Hasil: </strong>Berdasarkan temuan, sebagian besar siswa (71,4%) memiliki pengetahuan yang cukup sebelum intervensi, tetapi jumlah ini meningkat secara signifikan setelah intervensi, dengan 85,7% siswa memiliki pemahaman yang baik. Peningkatan pengetahuan yang signifikan ditunjukkan dengan nilai p sebesar 0,000 (p < 0,05) yang diperoleh dari analisis statistik dengan menggunakan uji <em>Marginal Homogeneity</em>. <strong>Kesimpulan: </strong>Hasil ini menunjukkan bahwa permainan ular tangga merupakan cara yang baik untuk membantu anak-anak belajar cara mencuci gigi dengan benar.</p>Winda Sari DarmawanSatria YandiLeny Sang Surya
Copyright (c) 2025 Sinnun Maxillofacial Journal
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-10-312025-10-3170210611310.33096/smj.v7i02.198Gambaran Pengetahuan Tenaga Kesehatan, Tenaga Medis, dan Tenaga Pendukung Kesehatan tentang Pengelolaan Limbah Medis di RSGM UMY
https://e-jurnal.fkg.umi.ac.id/index.php/sinnunmaxillofacial/article/view/200
<div> <p><strong>Pendahuluan:</strong> Limbah medis merupakan isu penting karena berpotensi menimbulkan risiko terhadap kesehatan dan lingkungan. Fasilitas pelayanan kesehatan wajib mengelola limbah medis secara tepat dengan pengetahuan yang memadai untuk meminimalkan dampak pencemaran dan risiko kesehatan. Tujuan Penelitian: <strong>Tujuan Penelitian:</strong> mengetahui gambaran pengetahuan tenaga kesehatan, tenaga medis, dan tenaga pendukung kesehatan tentang pengelolaan limbah medis di RSGM UMY. <strong>Bahan dan</strong> <strong>Metode:</strong> Sebanyak 96 responden penelitian yang terdiri dari tenaga kesehatan, tenaga medis, dan tenaga pendukung kesehatan diberikan kuesioner tentang pengelolaan limbah medis. Hasil pengisian kuesioner disajikan dalam bentuk persentase dan dianalisis secara deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. <strong>Hasil: </strong>Rata-rata persentase pengetahuan responden tertinggi yaitu pada kelompok usia 31-35 tahun sebesar 71,60%, pada jenis kelamin perempuan sebesar 69,64%, pada lama bekerja >3 tahun sebesar 69,23%, pada pendidikan terakhir S2/Spesialis/S3 sebesar 69,91%, dan pada kelompok responden yang pernah melakukan pelatihan sebesar 70,51%. Rata- rata persentase pengetahuan dari 96 responden yaitu sebesar 69,07% dengan rata-rata persentase tertinggi yaitu pada kelompok tenaga medis sebesar 69,66%. <strong>Kesimpulan:</strong> Pengetahuan pengelolaan limbah medis diantara tiga kategori tenaga kerja, tenaga medis memiliki rata-rata persentase pengetahuan tertinggi.</p> </div>Siti Jauza HananRr. Pipiet Okti Kusumastiwi
Copyright (c) 2025 Sinnun Maxillofacial Journal
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-10-312025-10-3170211412310.33096/smj.v7i02.200Kualitas Hidup Lansia Pengguna dan Bukan Pengguna Gigi Tiruan di Desa Gondanglegi Kabupaten Malang
https://e-jurnal.fkg.umi.ac.id/index.php/sinnunmaxillofacial/article/view/205
<p style="font-weight: 400;"><strong>Pendahuluan</strong> : Kehilangan gigi terbukti berdampak negatif terhadap kualitas hidup dan mengganggu aktivitas kerja individu, khususnya lansia. Penggunaan gigi tiruan merupakan salah satu cara yang paling tepat dalam mengatasi kehilangan gigi dan berpengaruh dalam meningkatkan kualitas hidup penggunanya. <strong>Tujuan Penelitian</strong> : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup lansia pengguna dan bukan pengguna gigi tiruan di Desa Gondanglegi, Kabupaten Malang. <strong>B</strong><strong>ahan dan Metode : </strong>Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian deskriptif kuantitatif yang menerapkan desain observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Desa Gondanglegi, Kabupaten Malang pada lansia dengan jumlah subjek 50 responden. Penelitian dilakukan dengan pengisian kuesioner indeks GOHAI secara langsung. <strong>Hasil</strong> : Terdapat 41 responden yang tidak menggunakan gigi tiruan dengan rata-rata indeks GOHAI 1,82 dengan kategori cukup, namun dari dimensi nyeri dan ketidaknyamanan dalam kategori kurang. 9 responden yang menggunakan gigi tiruan dengan rata-rata indeks GOHAI 2,31 dengan kategori cukup dan pada dimensi aspek psikososial masuk dalam kategori baik. Hasil uji Independent t-Test untuk menguji perbedaan kualitas hidup lansia pengguna dan bukan pengguna gigi tiruan diperoleh nilai p = 0, 000 (a<0,05). <strong>Kesimpulan</strong> : Didapatkan perbedaan yang signifikan antara kualitas hidup pada lansia pengguna dan bukan pengguna gigi tiruan.</p>Fatima FatimaMerlya BalbeidSinta Candra WardaniElisabeth Angelia Stephani
Copyright (c) 2025 Sinnun Maxillofacial Journal
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-10-312025-10-3170212413510.33096/smj.v7i02.205