Sinnun Maxillofacial Journal https://e-jurnal.fkg.umi.ac.id/index.php/sinnunmaxillofacial <p><strong>Sinnun Maxillofacial Journal</strong> is a publication of scientific work in the field of dentistry in a broad sense such as periodontic, pedodontic, conservative dentistry, endodontic, dental material, oral biology, oral and maxillofacial surgery, prosthodontic, orthodontic, dental radiology, dental medicine and community dentistry. In addition, the Journal was first established since 2019 by the Institute of Study and Management Center Journal of the Faculty of Dentistry Universitas Muslim Indonesia located in Makassar, South Sulawesi. Sinnun Maxillofacial Journal published on April and October with<strong> <a href="http://u.lipi.go.id/1570502827">E-ISSN 2714-5646</a>.</strong> This journal has also collaborated with <strong>Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) </strong>in terms of assisting the advancement of dental health and disseminating research results. </p> Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia en-US Sinnun Maxillofacial Journal 2715-260X Pengaruh Augmented Reality Smile Go Terhadap Pengetahuan Menyikat Gigi Pada Anak Kelas V SDN 10 Sungai Sapih Padang https://e-jurnal.fkg.umi.ac.id/index.php/sinnunmaxillofacial/article/view/140 <p style="font-weight: 400;"><strong>Pendahuluan: </strong>Permasalahan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya yang di sebabkan oleh kebersihan gigi dan mulut yang buruk. Upaya yang dapat dilakukan dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut salah satunya dengan menyikat gigi. Menyikat gigi adalah upaya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. SMILE GO adalah inovasi terbaru dari buku panduan SMILE yang kini diterbitkan secara digital yang dapat di-download pada aplikasi playstore sehingga pengguna dapat mengakses dimana saja dan kapan saja. Merupakan aplikasi yang berisikan buku pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut yang didalamnya terdapat animasi, video tutorial dan penjelasan, maupun teks yang menyampaikan mengenai kesehatan gigi dan mulut seperti waktu, erupsi gigi, perawatan yang dapat dilakukan pada penyakit rongga mulut, kebiasaan buruk pada anak dan teknik dalam penyikatan gigi yang baik dan benar. <strong>Bahan dan Metode: </strong>Jenis penelitian ini adalah <em>pre-eksperimental </em>dengan <em>one-group prestest- posttest design</em>. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 104 minimal sampel yang diambil secara <em>purposive sampling</em>. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada anak kelas 5 SDN 10 Sungai Sapih Padang. <strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian diperoleh rata-rata pengetahuan sebelum diberikan intervensi media <em>Augmented Reality</em> terbanyak adalah kategori cukup yaitu (47,1%) dan setelah diberikan intervensi media buku pengetahuan siswa meningkat menjadi paling banyak kategori baik yaitu (56,7%). <strong>Kes</strong><strong>impulan: </strong>Penggunaan media <em>Augmented Reality</em> SMILE GO berpengaruh terhadap pengetahuan tentang menyikat gigi anak kelas 5 SDN 10 Sungai Sapih Padang (p=0,000).</p> Satria Yandi Leny Sang Surya Aufa Galuh Chikalika Copyright (c) 2025 Sinnun Maxillofacial Journal https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-04-30 2025-04-30 7 01 1 10 10.33096/smj.v7i01.140 Aktivitas Ekstrak Bawang Tiwai (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) Dengan Pelarut Etil Asetat Sebagai Alternatif Antibakteri Terhadap Pertumbuhan Bakteri Enterococcus faecalis Penyebab Infeksi Saluran Akar https://e-jurnal.fkg.umi.ac.id/index.php/sinnunmaxillofacial/article/view/144 <p style="font-weight: 400;"><strong>Pendahuluan:</strong> Infeksi pulpa dapat mengakibatkan pulpitis, jika tidak ditangani, kondisi ini dapat mengarah pada penyakit nekrosis pulpa. Masyarakat indonesia mengenal tradisi penggunaan tanaman sebagai pengobatan tradisional, contohnya seperti bawang tiwai. Bawang tiwai memiliki kelebihan dengan aktivitas kandungannya sebagai antiinflamasi, antikanker, antidiabetes, antivirus antihipertensi dan antibakteri. <strong>Tujuan:</strong> untuk mengetahui aktivitas ekstrak bawang tiwai <em>(Eleutherine palmifolia (L.)</em> Merr) dengan pelarut etil asetat sebagai alternatif antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis penyebab infeksi saluran akar. <strong>Metode:</strong> Ekstrak bawang tiwai dibuat dengan pelarut etil asetat menggunakan metode maserasi lalu dilakukan serial dilusi hingga diperoleh berbagai konsentrasi. Uji aktivitas diukur menggunakan metode mikrodilusi cair dan metode mikrodilusi padat lalu diinkubasi. <strong>Hasil:</strong> Pada dilusi cair menunjukkan nilai 20 mg/ml dan pada uji dilusi padat yaitu 20 mg/ml. <strong>Kes</strong><strong>impulan:</strong> Ekstrak bawang tiwai <em>(Eleutherine palmifolia) (L)</em> Merr) dengan pelarut etil asetat pada konsentrasi 20 mg/ml dapat digunakan sebagai alternatif antibakteri karena memiliki sifat membunuh bakteri (bakterisidal).</p> Airvin Wika Samiaji Yani Sinar Lilies Anggarwati Astuti Anitasari Silvia Yadi Yadi Copyright (c) 2025 Sinnun Maxillofacial Journal https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-04-30 2025-04-30 7 01 11 19 10.33096/smj.v7i01.144 Hubungan Prevalensi Stomatitis terhadap Perbedaan Trimester Kehamilan dengan Usia Ibu Hamil di Kecamatan Semampir Surabaya https://e-jurnal.fkg.umi.ac.id/index.php/sinnunmaxillofacial/article/view/181 <p style="font-weight: 400;"><strong>Pendahuluan:</strong> Stomatitis merupakan radang yang terjadi pada mukosa yang biasanya berupa bercak putih kekuningan dengan permukaan yang agak cekung. Stomatitis yang berulang pada rongga mulut disebut <em>Reccurent Apthous Stomatitis (RAS)</em>. Pada umumnya penyakit stomatitis banyak menyerang wanita, khususnya pada masa kehamilan ditemukan kadar hormon progresteron yang lebih rendah dari normal. <strong>Tujuan Penelitian: </strong>untuk mengetahui hubungan prevalensi kejadian stomatitis terhadap perbedaan trimester kehamilan dan usia ibu hamil di kecamatan Semampir Surabaya, <strong>B</strong><strong>ahan dan Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan observasional analitik. Pengambilan data dilakukan secara total sampling dengan jumlah 94 ibu hamil, dikelompokkan dalam 3 grup yaitu trimester I, II dan III. Data diambil dari rekam medis, kemudian data dianalisa menggunakan uji korelasi spearman. <strong>H</strong><strong>asil:</strong> Hasil penelitian didapatkan didapatkan nilai koefisien korelasi menunjukkan nilai sebesar 0,980, signifikansi sebesar 0,001 &lt; 0,05 sehingga ada hubungan ibu hamil tersebut didapatkan Trimester I pada kelompok rentang usia 31-35 tahun, sebanyak 1 orang. Trimester II didapatkan rentang usia 36-40 tahun sebanyak 1 orang. Sedangkan Trimester III didapatkan 4 orang, dengan distribusi 25-30 tahun 2 orang, 31-35 tahun 1 orang dan 41-45 tahun 1 orang. <strong>Kesimpulan: </strong>Dari studi diatas menunjukkan ada hubungan prevalensi stomatitis terhadap perbedaan trimester kehamilan dengan usia ibu hamil di kecamatan Semampir Surabaya.</p> Wahyuni Dyah Parmasari Mieke Sylvia Margaretha Amiatun Ruth Haryono Utomo Copyright (c) 2025 Sinnun Maxillofacial Journal https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-04-30 2025-04-30 7 01 20 30 10.33096/smj.v7i01.181 Pengaruh Media Poster Berbasis Ardunino Mega Terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak https://e-jurnal.fkg.umi.ac.id/index.php/sinnunmaxillofacial/article/view/183 <p style="font-weight: 400;"><strong>Pendahuluan: </strong>Perilaku rendah anak-anak Indonesia dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut dapat diatasi melalui penyuluhan yang menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Salah satu media yang efektif adalah poster edukasi berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), yang memanfaatkan arduino mega untuk meningkatkan interaktivitas penyampaian informasi kesehatan, <strong>Tujuan Penelitian: </strong>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media poster berbasis ardunino mega terhadap tingkat Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak usia 7-9 tahun. <strong>Bahan</strong><strong> dan Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Pre eksperimental dengan desain <em>one group pretest-posttest design</em>. Sampel merupakan siswa yang berusia 7-9 tahun. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dan menggunakan skala Guttmaan<strong>.</strong> <strong>Hasil: </strong>Berdasarkan hasil uji non parametrik <em>W</em><em>ilcoxon</em> menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara hasil nilai <em>pre-tes</em> dan nilai <em>post-test</em> (<em>p-value</em> &lt; 0,05). <strong>Kesimpulan: </strong>Terdapat pengaruh yang signifikan media poster berbasis ardunino mega terhadap pengetahuan kesehatan gigi dan mulut.</p> Yusrini Selviani Ilmianti Ilmianti Amanah Pertiwisari Muhammad Takdir Muslihi Copyright (c) 2025 Sinnun Maxillofacial Journal https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-04-30 2025-04-30 7 01 31 37 10.33096/smj.v7i01.183 Hubungan Antara Persepsi Estetika Mikro Dan Mini Dengan Psikososial Mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Mulawarman https://e-jurnal.fkg.umi.ac.id/index.php/sinnunmaxillofacial/article/view/185 <p style="font-weight: 400;"><strong>Pendahuluan: </strong>Keindahan berkaitan erat dengan estetika penampilan. Estetika wajah bagian mulut dapat menentukan persepsi pada diri sendiri dan memengaruhi kepercayaan diri dalam interaksi sosial. <strong>Tujuan Penelitian: </strong>Mengetahui hubungan antara persepsi estetika mikro dan mini dengan psikososial pada mahasiswa kedokteran gigi Universitas Mulawarman berdasarkan tipe kepribadian. <strong>B</strong><strong>ahan dan Metode</strong>: Sebanyak 61 responden diberikan kuesioner persepsi estetika mikro dan mini Goldstein untuk mengukur persepsi estetika, <em>Psychosocial Impact of Dental Aesthetics Questionnaire</em> (PIDAQ) untuk mengukur psikososial, dan <em>Eysenck Personality Questionnaire Revised</em> (EPQ-R) <em>short scale</em> untuk mengetahui tipe kepribadian. <strong>H</strong><strong>asil: </strong>Persepsi estetika mikro dan mini mahasiswa kedokteran gigi Universitas Mulawarman menunjukkan hasil 59% dalam kategori negatif, psikososial mahasiswa kedokteran gigi Universitas Mulawarman 59% dalam kategori sedang, dan tipe kepribadian ekstrovert lebih banyak ditemukan pada mahasiswa kedokteran gigi Universitas Mulawarman sebesar 63,9%. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi estetika mikro dan mini dengan psikososial pada mahasiswa kedokteran gigi Universitas Mulawarman berdasarkan tipe kepribadian (p = 0,000).<strong> Kesimpulan: </strong>Terdapat hubungan signifikan antara persepsi estetika mikro dan mini dengan psikososial pada mahasiswa kedokteran gigi Universitas Mulawarman berdasarkan tipe kepribadian.</p> Sari Dinda Faratika Nisa Muthiah Saiful Rokhim Copyright (c) 2025 Sinnun Maxillofacial Journal https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-04-30 2025-04-30 7 01 38 46 10.33096/smj.v7i01.185 Evaluasi Kesalahan Radiografi Periapikal Teknik Bisecting di RSGM Institut ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri https://e-jurnal.fkg.umi.ac.id/index.php/sinnunmaxillofacial/article/view/169 <p style="font-weight: 400;"><strong>Pendahuluan: </strong>Radiografi periapikal bertujuan mengevaluasi kondisi gigi dari mahkota hingga periapikal. Teknik <em>bisecting </em>lebih banyak digunakan karena film lebih mudah ditempatkan dalam rongga mulut dibanding teknik paralel yang memerlukan instrumen holder, meskipun hasil radiograf teknik <em>bisecting</em> masih ditemukan kesalahan yang mengurangi nilai diagnostik.<strong>Tujuan Penelitian:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan radiografi periapikal teknik <em>bisecting</em> di RSGM IIK Bhakti Wiyata. <strong>Bahan dan Metode: </strong>Jenis penelitian analitik observasional. Sampel merupakan data sekunder dari unit radiologi RSGM IIK Bhakti Wiyata yang diambil dari periode bulan Januari – April 2024. Sampel dikategorikan berdasarkan kesalahan pengaturan sudut, kesalahan penempatan film, kesalahan posisi pasien dan kesalahan <em>processing film</em>.<strong>Hasil: </strong>Total sampel yang diteliti sejumlah 53 radiograf, masing-masing radiograf menunjukkan lebih dari satu macam kesalahan. Kesalahan pengaturan sudut ditemukan pada 27 radiograf dengan 17 diantaranya adalah <em>foreshortening </em>pada gigi anterior maksila. Kesalahan penempatan film ditemukan pada 37 radiograf dengan 12 di antaranya adalah<em> apical cutting </em>pada gigi molar.Kesalahan posisi pasien ditemukan sebanyak 8 radiograf mengalami <em>blurred.</em>Kesalahan processing ditemukan sebanyak 31 radiograf, mayoritas karena <em>underdevelopment </em>sebanyak 22. <strong>Kesimpulan: </strong>Radiograf periapikal teknik <em>bisecting</em> di RSGM IIK Bhakti Wiyata ditemukan kesalahan pengaturan sudut, kesalahan penempatan film, kesalahan posisi pasien, kesalahan <em>processing film.</em></p> Fransiska Paula Piko Annisa Putri Basma Rosandi Prakosa Copyright (c) 2025 Sinnun Maxillofacial Journal https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-04-30 2025-04-30 7 01 47 52 10.33096/smj.v7i01.169 Determinan Sosial Kejadian Karies Gigi pada Usia Dewasa Muda https://e-jurnal.fkg.umi.ac.id/index.php/sinnunmaxillofacial/article/view/167 <p style="font-weight: 400;"><strong>Pendahuluan:</strong> Karies gigi merupakan kondisi kesehatan yang dialami oleh sebagian besar orang di dunia. Pengetahuan, perilaku dan sosio-demografi dianggap sebagai determinan sosial kejadian karies gigi. <strong>Tujuan Penelitian:</strong> Mengetahui determinan sosial kejadian karies gigi pada usia dewasa muda. <strong>Bahan dan Metode:</strong> Desain penelitian ialah <em>cross-sectional</em> dengan populasi sebanyak 1.053 mahasiswa tahun pertama semua fakultas bidang kesehatan di Universitas Muhammadiyah Semarang dan sampel yang diambil sebanyak 100 orang usia dewasa muda berdasarkan proporsional sampel. Instrumen penelitian menggunakan lembar survei kesehatan gigi dan mulut dan lembar observasi DMF-T dari WHO serta kuesioner pengetahuan. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis melalui uji <em>Chi-Square</em> dengan signifikansi 0.05. <strong>Hasil</strong>: lebih dari setengah responden (64.3%) tidak mengalami karies gigi dengan indeks DMF-T sebesar 0.74 (kategori sangat rendah). Sebagian besar responden (62%) memiliki pengetahuan kesehatan gigi-mulut yang “baik”. Setengah responden (50%) memiliki perilaku kebersihan gigi dan mulut yang baik. Lebih dari setengah responden (58%) berjenis kelamin perempuan. Mayoritas responden (79%) tidak memiliki penyakit sistemik. Faktor pengetahuan berhubungan signifikan dengan tidak terjadinya karies gigi responden (<em>P</em> = 0.000) dan faktor perilaku berhubungan signifikan dengan tidak terjadinya karies gigi responden (<em>P</em> = 0.000). Faktor sosiodemografi (jenis kelamin dan penyakit sistemik) tidak berhubungan dengan tidak terjadinya karies gigi responden (<em>P</em> = 0.278; <em>P</em> = 0.140). <strong>Kesimpulan: </strong>Determinan sosial yang berhubungan dengan karies gigi adalah faktor pengetahuan kesehatan gigi-mulut dan perilaku kebersihan gigi-mulut pada usia dewasa muda.</p> Ida Tri Mega Hastuti Fuad Fatkhurrohman Copyright (c) 2025 Sinnun Maxillofacial Journal https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-04-30 2025-04-30 7 01 53 64 10.33096/smj.v7i01.167