Vakuolisasi Sitoplasma Sel Epitel Mukosa Mulut sebagai Parameter Perubahan Seluler pada Perokok

Authors

  • Syifa Luthfiyah FKG Universitas Trisakti
  • Pretty Trisfilha FKG Universitas Trisakti
  • Janti Sudiono FKG Universitas Trisakti

DOI:

https://doi.org/10.33096/smj.v7i02.191

Keywords:

epitel mukosa mulut, perokok, rokok elektrik, rokok konvensional, vakuolisasi sitoplasma

Abstract

Pendahuluan: Merokok merupakan faktor risiko utama berbagai penyakit dan dapat menyebabkan kematian akibat kandungan zat karsinogenik yang dapat merusak DNA serta menimbulkan efek sitotoksik. Salah satu parameter yang dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan DNA adalah vakuolisasi sitoplasma. Tujuan Penelitian: Menganalisis perbedaan jumlah sel epitel mukosa mulut yang mengalami vakuolisasi sitoplasma antara perokok dan non-perokok, serta membandingkan pengaruh jenis rokok yang digunakan. Bahan dan Metode: Penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional ini melibatkan 60 responden, terdiri atas 30 perokok dan 30 non-perokok. Pemeriksaan sel dilakukan menggunakan sitologi eksfoliatif dengan pewarnaan Papanicolaou. Data dianalisis secara statistik dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna jumlah sel dengan vakuolisasi sitoplasma antara kelompok perokok dan non-perokok (p < 0,05). Namun, tidak ditemukan perbedaan bermakna dalam jumlah sel dengan vakuolisasi sitoplasma antara perokok rokok putih, rokok kretek, rokok elektrik, maupun kombinasi rokok konvensional dan elektrik (p > 0,05). Kesimpulan: Merokok berhubungan dengan peningkatan vakuolisasi sitoplasma pada sel epitel mukosa mulut, yang menandakan adanya kerusakan sel akibat paparan asap rokok. Semua jenis rokok yang digunakan memiliki potensi serupa dalam menimbulkan efek sitotoksisitas pada mukosa mulut.

Downloads

Published

2025-10-31

Issue

Section

Original Articles